MKI Gelar Diskusi Panel dan Silaturahmi: Transformasi BPI Danantara sebagai Katalis Investasi Ketenagalistrikan Nasional

Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) menggelar acara Buka Puasa & Silaturahmi yang diikuti oleh Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pakar, serta para anggota MKI pada 21 Maret 2025 di Auditorium PT PLN (Persero). Acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk mempererat hubungan antar pemangku kepentingan di sektor ketenagalistrikan, tetapi juga menjadi wadah diskusi strategis melalui panel bertajuk “Transformasi BPI Danantara sebagai Katalis Investasi dan Pendanaan Ketenagalistrikan Nasional.”

Transformasi BPI Danantara dan Tantangan Ketenagalistrikan

Dalam diskusi panel ini, dibahas peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai instrumen strategis yang diharapkan dapat menjadi katalis dalam meningkatkan investasi sektor energi, khususnya ketenagalistrikan. Dengan semakin kompleksnya tantangan dalam pengembangan infrastruktur kelistrikan dan transisi energi, kehadiran BPI Danantara menjadi krusial untuk mendukung pendanaan proyek-proyek strategis.

Transformasi PLN menjadi bagian dari BPI Danantara membuka peluang besar bagi perusahaan dalam diversifikasi usaha, peningkatan efisiensi, serta mempercepat implementasi energi baru terbarukan (EBT). Namun, proses ini juga menghadirkan sejumlah tantangan yang harus dikelola dengan baik, mulai dari aspek keuangan, regulasi, manajemen, hingga persaingan global. Oleh karena itu, penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam mengoptimalkan peran Danantara dalam membangun ekosistem energi yang tangguh dan berkelanjutan.

Dalam sesi diskusi, dibahas berbagai strategi dalam mendukung peningkatan efisiensi, profitabilitas, serta kesehatan keuangan PLN. Beberapa poin penting yang menjadi perhatian dalam skema pembiayaan berkelanjutan meliputi:

  • Peningkatan tata kelola perusahaan yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
  • Reformasi tarif listrik dengan menerapkan tarif regional dan progresif untuk rumah tangga.
  • Regulasi tentang margin laba yang adil bagi PLN untuk meningkatkan kemampuan pendanaan internal melalui ekuitas investasi.
  • Penguatan kapasitas arus kas operasional PLN serta pendanaan eksternal untuk mendukung proyek-proyek kelistrikan.

Dengan strategi tersebut, diharapkan PLN dapat beradaptasi dalam era transformasi energi serta menghadapi tantangan investasi dan pembiayaan yang semakin kompleks.

Diskusi ini menghadirkan sejumlah pakar yang memiliki pengalaman luas di bidang energi dan keuangan. Sunarsip, selaku Dewan Pakar Bidang Keuangan MKI, memaparkan tantangan dan peluang dari sisi pendanaan serta investasi dalam pengembangan sektor ketenagalistrikan nasional. Sementara itu, Herman Darnel Ibrahim, Dewan Pakar Bidang Energi dan Kelistrikan MKI, menyoroti pentingnya kebijakan yang mendukung percepatan transisi energi serta efisiensi dalam pengelolaan sistem ketenagalistrikan.

Diskusi ini dimoderatori oleh Bapak Nur Pamudji, Dewan Pakar MKI, yang berperan dalam mengarahkan jalannya diskusi agar tetap fokus, terstruktur, serta memberikan wawasan yang mendalam bagi seluruh peserta. Sebagai moderator, ia memastikan bahwa setiap narasumber memiliki kesempatan yang adil dalam menyampaikan pandangannya serta menjawab pertanyaan dari peserta diskusi.

Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama

Selain diskusi panel, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh anggota MKI. Kegiatan buka puasa bersama yang dihadiri oleh Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pakar, serta anggota MKI menjadi momen kebersamaan untuk mempererat komunikasi dan kolaborasi dalam membangun sektor ketenagalistrikan yang lebih maju.

Acara ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan industri ketenagalistrikan ke depan. Dengan sinergi antara pemerintah, BUMN, investor, dan masyarakat industri, transformasi energi nasional menuju sistem yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing tinggi dapat terwujud.

Tentang Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) 
MKI didirikan pada tahun 1998 sebagai forum untuk komunikasi, koordinasi, dan konsultasi semua pemangku kepentingan di sektor tenaga listrik Indonesia. MKI adalah organisasi nirlaba dan secara aktif terlibat dalam merumuskan opini dan ide tentang bagaimana mengembangkan dan memperluas sektor ketenagalistrikan di Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk menciptakan sistem yang seutuhnya mandiri.  Anggota MKI berasal dari seluruh mata rantai industri tenaga listrik, hingga tingkat konsumen dengan motto "Lebih Terang, Lebih Kuat, Terjangkau dan Tersebar”.   

Share this article: