Sumbar Punya 52 Persen Potensi Energi Terbarukan, MKI Dorong Jadi Role Model Investasi Hijau Nasional
PADANG — Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Wilayah Sumatera Barat menegaskan komitmen untuk menjadikan Sumbar sebagai provinsi percontohan nasional dalam pengembangan investasi energi hijau.
Ketua MKI Sumbar, Insanul Kamil, menyebutkan bahwa Sumbar memiliki potensi energi terbarukan mencapai 52 persen, tertinggi di Indonesia, dan menjadi peluang besar di tengah pergeseran paradigma global dari energi fosil ke energi bersih.
Menurut Insanul, perubahan menuju energi hijau bukan sekadar isu lokal, melainkan persoalan peradaban global yang kini menjadi fokus semua negara.
“Sumatera Barat punya peluang luar biasa. Inilah titik balik di mana Sumbar akan menjadi tempat perburuan para investor di bidang energi terbarukan. Tidak ada provinsi lain di Indonesia yang punya potensi energi baru terbarukan lebih dari 50 persen,” ujarnya dalam Forum Investasi Ketenagalistrikan Sumatera Barat di Hotel ZHM Premiere Padang, Selasa (14/10/2025).
Ia menekankan, saat ini hampir tidak ada investasi berskala besar di Sumbar yang menyentuh potensi energi hijau, padahal peluangnya bernilai triliunan rupiah. Karena itu, MKI mengajak semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat, untuk berkolaborasi dan mengawal transformasi menuju ekonomi hijau di Sumatera Barat.
“MKI punya peran besar dalam edukasi dan membuka kanal komunikasi investasi berbasis budaya dan kearifan lokal. Kita ingin investasi di Sumatera Barat tidak hanya mengejar profit, tetapi juga selaras dengan nilai sosial dan budaya masyarakat,” tambahnya.Insanul Kamil menyebut MKI mendorong Sumbar menjadi role model nasional dalam tiga aspek energi hijau yang ia sebut 3T — Tatanan, Tuntutan, dan Tontonan. Artinya, Sumbar diharapkan mampu menjadi tatanan kebijakan yang kuat, menjawab tuntutan global terhadap energi bersih, dan menjadi tontonan atau contoh nyata keberhasilan transisi energi.
“Kalau bicara soal energi hijau, nantinya orang akan datang ke Sumatera Barat. Modelnya ada di sini,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi langkah MKI Sumbar yang konsisten memperjuangkan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di daerah.
Menurutnya, agenda forum investasi ini sejalan dengan visi pemerintah provinsi menjadikan Sumbar sebagai Green Province atau provinsi hijau yang berorientasi pada energi bersih dan berkelanjutan.
“Target kita jelas, porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi primer tahun 2030 mencapai lebih dari 60 persen. Ini sesuai arah kebijakan nasional menuju net zero emission tahun 2060,” ujar Mahyeldi.
Ia menegaskan bahwa RPJMD Sumatera Barat sudah mengamanatkan peningkatan investasi hijau untuk menopang pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Mahyeldi menyebut, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7,3 persen pada tahun 2029 sesuai arahan Presiden RI, Sumbar memerlukan investasi minimal Rp120 triliun. “Pemerintah daerah tidak bisa sendiri. Investasi di sektor energi baru terbarukan menjadi solusi strategis,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa Sumbar memiliki sumber daya alam luar biasa seperti panas bumi, air, surya, dan potensi kelautan yang besar, namun baru dimanfaatkan sebagian kecil.
“Cadangan energi kita hanya empat persen, masih jauh dari ideal. Maka, forum ini strategis untuk mempertemukan investor dan membuka peluang kerja sama yang saling menguntungkan,” katanya.
Mahyeldi menambahkan, pemerintah daerah siap memberi kemudahan perizinan dan insentif bagi investor energi hijau. Ia berharap kabupaten/kota meniru langkah proaktif Pemprov Sumbar dalam menjemput investasi. “Kita jemput bola. Kalau perlu, kita antarkan langsung agar investasi berjalan lancar,” ujarnya.Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Umum PP MKI, Evy Haryadi, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung dan Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah yang tampil sebagai keynotespeaker.
Selain itu juga diisi dengan diskusi panel dengan narasumber diantaranya CEO Supreme Energy, Nisriyanto, Direktur PT. Waskita Sangir Energi, Boy Iswandi, Ketua MKI Wilayah Sumatera Barat, Insannul Kamil.
Melalui forum investasi ketenagalistrikan ini, diharapkan Sumatera Barat mampu memosisikan diri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia bagian barat dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam implementasi RUPTL 2025–2034 untuk mewujudkan Net Zero Emission 2060